Assalamualaikum teman-teman semua....
Februari adalah Bulan ke dua dari dua belas Bulan yang ada dalam satu tahun. Tapi ferbruari adalah Bulan tersingkat diantara Bulan yang lain. Aku menganggapnya seperti seorang adik yang lucu, tapi sayang umurnya bahkan kadang hanya mencapai 28 hari saja.
ini adalah pengalaman pertama di bulan februari 2018.
Hari Pertama
antar adik ke TK.
Pagi ini,
aku bangun seperti biasa. Libur kuliah memang selalu membosankan bukan??? Tentu
saja tidak, bagi orang-orang yang pandai mencari kesibukan. Masih dengan
kegiatan yang sama selama aku di rumah yaitu memasak, mencuci baju dan
membersihkan rumah. Karena ibu harus bersiap-siap untuk kerja.
Jam dinding
sudah menunjukkan pukul 07.15 WIB seharsnya si adik sudah ada di dalam gerbang
TK, tapi dia agak susah deh berangkatnya alias malas-malasan. Hal ini disebabkan
karena si adik ngga mau pakai kaos kaki, hehe, risih kali ya, karena ngga
terbiasa.
Sesampainya
di sekolah TK aku memarkirkan motor di halaman bermain dan mengantarkan adik
menuju barisan bersama teman-temannya, karena dia adalah anak baru dan baru
mengikuti kegiatan sekolah, alhasil dia merasa tak punya teman, jadi deh minta
kakaknya untuk nemani terus dan tangannya tak lepas menggenggam rokku. Sebenarnya
ini bukan pertama kalinya aku mengantar adik ke TK. Karene ini buka adik
pertamaku. Tapi entah kenapa di hari ini aku menemukan pelajaran yang amat
spesial. Terlebih untuk nanti ketika aku sudah punya anak.
Detik
berganti menit, menit berganti jam. Yah lumayan lama deh aku nunggu adik
dibujuk untuk mau ikut bermain dengan teman-temannya. Sampai akhirnya aku harus
main peta umpet, biar ngga ketahuan pas ninggalin dia di sekolahnya.
Usut punya
usut pas di jalan tetiba aku kepikiran nih, tentang cara agar anak-anak
pindahan percaya diri dan berani saat pertama memasuki sekolahnya.
1. Memasukkan
anak ke sekolah yang ada teman main di rumahnya
Mengapa demikian? Karena ketika anak bertemu dengan temannya dalam satu
sekolah maka rasa percaya dirinya pasti lebih cepat berkembang dibandingkan
dengan teman-teman baru yang belum dikenalnya. Dan dia merasa tidak sendiri dan
asing. Dan dengan hal tersebut juga akan meminimalisir anak untuk minta
ditemani hingga akhir pelajaran.
Kalau ada teman bermainnya saat di rumah yang bersekolah di sekolah yang
sama, maka anak tersebut tidak akan sulit untuk dilepaskan / ditinggalkan
pulang. Karena merasa aman ada seseorang yang dikenalinya.
Anak-aanak cenderung merasa khawatir bersama dengan orang-orang asing.
Hal tersebut dapat kita lihat dari anak-anak bayi yang biasanya hanya mau
digondong dengan orang-orang terdekatnya saja.
2. Memberikan
baju yang nyaman (Seragam lebih diutamakan)
Berikan baju yang nyaman dipakai pada anak, jika seragam sekolahnya
belum jadi. Namun, kalau bisa berikan seragamnya dengan cepat alias jangan
lama-lama deh pakai baju yang beda dengan temannya. Karena hal tersebut
ternyata juga dapat memacu ketidak percayaan diri anak. Sehingga membuatnya
malu dan tidak berani melakukan kegiatan di sekolah.
Berbeda dengan orang lain mungkin tak masalah, tapi jika berbeda hanya
sendirian dari ribuan orang pasti akan menimbulakan ketidak percayaan diri.
Bukan hanya pada anak kecil saja, bahkan para remaja pun bagitu bukan??
Maka alangkah lebih baiknya memberikan seragam yang sama dengan
teman-temannya secara cepat.
3. Jemputlah
agak terlambat dari jam keluarnya
Cara ini memang terkesan agak payah si, tapi dengan terlambat
menjemputnya, maka kita seperti memberikan kesempatan anak untuk mengenal
sekolahnya lebih dalam, dan juga memberikan kesempatan padanya untuk
mendapatkan teman bermain yang baru di sekolah.
Setidaknya dari 10 orang teman di kelasnya, akan ada dua atau tiga orang
yang juga terlamat pulang, maka dari situ mereka akan berkenalan dan saling
mengenal untuk kemudian menjadi teman. Sehingga jadilah teman bermain baru yang
ditemukan di sekolah.
Dengan begitu esok lusa saat berangkat sekolah dia sudah punya teman
dantidak akan takut lagi untuk masuk sendiri ke sekolah, dan alhasil kita
sebagai orang tua akan lebih tenang untuk menganta, karena tdak akan ditangisi
saat harus pulang. Tanpa menunggu jam psekolah berakhir.
3 cara di
atas si lumayan ampuh deh sepertinya untuk diaplikasikan, hehe soalnya saya
juga lumayan sering jadi siswa pindahan.