sumber: from google.com/pengajarmuda17
Assalamualaikum
teman-teman,,,,
Kali ini ogut akan
menceritakan pengalaman ogut ngisi esay Indonesia Mengajar. Kenapa si, ogut
harus banget nge posting pengalaman ini??
Yah, kebetulan waktu itu
ada teman ogut yang nanya, bagi tips dong kok kamu bisa lulus tahap I seleksi
pengajar muda si??
ogut jawab deh "Oke deh, kapan-kapan ogut bagi pengalaman aja ya. Soalnya kalau tips sepertinya ogut belum ahli deh, ogut
hanya kebetulan sedang beruntung saja".
Kalian percaya ngga,
kalau esai yang ogut buat ini mengalami proses selama 1 bulan. ogut banyak lupa
pengalaman-pengalaman ogut, makanya harus telpon beberapa teman gitu untuk
tanya-tanya. Dan tentunya ada bantuan dari tim spesialnya ogut hehe. Rekan satu
komunitasnya ogut :p
Esai yang harus dibuat
itu ada 10 esai, masing-masing sudah ada pertanyaannya gitu kok. Pertanyaannya
si simple banget. Pertanyaan mengapa dan apa. Intinya si dari berbagai
pengalaman yang pernah kita lakukan.
Nah, dulu ogut pernah
nonton tips penulisan esai untuk seleksi pengajar muda. Salah satu yang ogut ingat
adalah *Tuliskan apa yang pernah kalian alami, pengalaman-pengalaman yang sudah
pernah kalian lakukan, bukan pengandaian* So, dari bahasanya aja sudah dapat
kita simpulkan ya guys, berarti ngga boleh ada kata-kata seandainya, jika nanti,
jika saya, nantinya ketika dan lain-lain. Makanya ogut memegang teguh untuk
tidak menggunakan kata-kata tersebut diatas.
Ada lagi nih guys, kalau
bisa baca berulang kali jawaban esai kalian, anggap bahwa kalian adalah pembaca
atau juri perlombaan esai, maka lakukan proses eksekusi atas esai yang telah
kalian buat. Biar bahasa tulisannya lebih tertata dan mudah dipahami.
Ngga perlu menuangkan
pengalaman yang besar kok, pengalaman kecil-kecil asalakan nyambung dengan
pertanyaan juga bisa dimasukkan dalam jawaban esai tersebut.
Well, begitulah kurang
lebih proses penulisan esai seleksi pengajar muda milik ogut, melalui proses
yang sangat panjang.
Dan sekarang ogut akan
membagikan pengalaman tersebut sebagai bahan pelajaran untuk teman-teman semua.
Berikut penampakan esai
milik Ogut:
Di usia Anda
yang produktif, banyak sekali tawaran menarik seperti pekerjaan, beasiswa,
menikah dan membuka usaha. Ceritakan momen yang membuat Anda tetap yakin untuk
memutuskan menjadi Pengajar Muda dari sekian banyak tawaran menarik tersebut!
Bermanfaat untuk orang lain merupakan salah satu tujuan hidup saya,
sehingga mengabdikan diri untuk negara merupakan salah satu cara untuk mencapai
tujuan tersebut. Pengalaman ini bermula saat mengikuti program pekan
kreativitas mahasiswa yang diadakan oleh kementerian RISTEKDIKTI. Proposal
bidang pengabdian yang saya buat bersama teman-teman didanai, sehingga kami
membuat taman baca di salah satu daerah terpencil di Lampung. Banyaknya sekolah
dengan kualitas fasilitas dan pengajaran yang rendah di Lampung, khususnya di
daerah pedalaman seperti di pegunungan dan pesisir pantai yang memiliki akses
transportasi yang sulit membuat pendidikan tidak merata antara pedesaan dan
perkokotaan. Saya memilih salah satu daerah di pegunungan tanggamus sebagai
tempat mengabdi karena hanya ada satu sekolah dasar dan tidak memiliki
perpustakaan. Di sana saya menyaksikan anak-anak kelas empat SD yang belum
mampu membaca. Saya benar-benar prihatin terhadap kondisi tersebut. Padahal
saat melihat semangat dan potensi anak-anak di sana sangat dapat dikembangkan
sebagaimana anak-anak di sekolah perkotaan. Selain itu minimnya pengajar
berkualitas sangat mempengaruhi kondisi tersebut, hal ini terbukti karena guru
PNS yang ditugaskan di sekolah tersebut hanya datang ke sekolah setiap hari
kamis saja dan hanya berjumlah satu orang, sedangkan guru honor berjumlah empat
orang dan harus mengajar siswa kelas 1 sampai dengan 6 SD. Saat mengabdi di
daerah tersebut saya tidak hanya membuka rumah baca saja, melainkan juga
membuat kelas tambahan belajar setiap hari sabtu.
Hati saya tergerak saat mengetahui kondisi pendidikan di derah tertinggal
dengan kualitas pendidikan yang terbilang sangat kurang. Ternyata hal tersebut
merupakan suatu kebenaran yang nyata, sehingga saya sangat tertarik untuk
menjadi pengajar muda agar kelak dapat mengabdikan diri untuk negara dalam
bidang penelitian dan pendidikan baik ditingkat sekolah maupun perguruan tinggi
untuk meratakan dan membagikan ilmu yang telah saya peroleh selama mengenyam
pendidikan. Karena salah satu cara belajar adalah dengan membagikan ilmu yang
pernah diperoleh. Melalui indonesia mengajar, saya berharap berksempatan untuk
memperoleh wawasan, pengetahuan serta keterampilan sebagai pengajar yang
berkualitas dan mampu mendidik dengan baik, agar dapat berkontribusi dalam
pembangunan pendidikan di daerah terpencil di Indonesia yang membutuhkan banyak
guru berkualitas untuk meratakan pendidikan yang ada di indonesia.
Ceritakan
pengalaman Anda saat harus menyelesaikan pekerjaan dimana terjadi kondisi yang
bertentangan dengan nilai/prinsip yang Anda yakini! Bagaimana Anda
mengatasinya?
Pengalaman ini terjadi saat saya duduk di bangku sekolah menengah atas.
Saat itu pelajaran kesenian, yaitu seni tari. Dimana saya harus menampilkan
tarian tradisional sebagai pengambilan nilai ujian seni. Saya adalah seorang
pelajar muslim, sehingga menutup aurat adalah suatu kewajiban bagi saya, maka
jilbab merupakan salah satu prinsip yang paling utama dalam memegang identitas
seorang muslim. Saat itu guru kesenian meminta saya untuk melepas jilbab karena
dalam satu tim hanya saya yang menggunakan jilbab, selain itu tema tarian yang
akan dibawakan oleh tim adalah tarian tradisional sehingga harus menggunakan
pakaian adat tradisional. Saat itu saya sangat bingung, karena saya harus
mencari cara untuk meyakinkan atau mengubah pola pikir guru kesenian saya agar
dapat memahami prinsip yang saya miliki. Saya mencoba menjelaskan dengan
berbagai hal tentang betapa pentingnya prinsip yang saya pegang, namun saya
juga mencoba memberikan solusi, yaitu membuat kostum modifikasi modern untuk
tarian tradisional yang akan saya perankan. Saya juga selalu membuktikan kepada
guru kesenian bahwa dengan menggunakan jilbab tidak akan memperburuk tarian
atau mengganggu jalannya tarian, sehingga guru saya sedikit memahami alasan
tersebut. Maka saat itu saya tetap dapat menjalankan prinsip yang saya pegang.
pengalaman kedua adalah ketika saya diminta untuk mengerjakan soal ujian take
home milik siswa privat saya, hal ini jelas sangat berlawanan dengan prinsip
saya, namun saya mencoba untuk mempertahankan prinsip saya, karena hal ini
berhbungan dengan cara mendidik siswa. Saya memberikan penjelasan dan kemudian
memberi arahan kepadanya, sehingga dia dapat mengerjakan dan menyelesaikan
ujian dengan kemampuannya sendiri. Berdasarkan pengalaman tersebut saya selalu
memahami prinsip-prinsip yang saya miliki. Apabila hal tersebut adalah prinsip
yang didasarkan dengan kewajiban maka sebisa mungkin akan saya pertahankan
dengan memberikan solusi dan alasan yang tepat untuk tidak melanggar prinsip
yang telah saya miliki, namun jika prinsip yang saya miliki adalah prinsip
sekunder dan tidak adanya kewajiban, maka saya akan mencoba memahami kondisi
pekerjaan saya, dan mencari solusi atau jalan keluar yang terbaik untuk
keduanya.
Ceritakan
pengalaman Anda ketika harus menyelesaikan suatu tanggung jawab tertentu di
bawah tekanan dari lingkungan sekitar karena sumber daya yang terbatas!
Sebagai seorang mahasiswa keguruan dan ilmu pendidikan saya pernah
mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya adalah seorang mahasiswa
jurusan pendidikan kimia, sehingga saya juga melaksanakan KKN di sekolah dan
mengajar mata pelajaran kimia. Namun saat itu kepala sekolah meminta bantuan
saya untuk mengajar mata pelajaran kesenian karena guru kesenian sedang cuti
melahirkan, sehingga saya mengajarkan seni lukis kepada murid-murid di sekolah
tersebut. Melukis merupakan hobi saya dan keterampilan yang saya miliki, maka
saya dengan siap menjalankan tugas dari kepala sekolah dengan mengandalkan
keterampilan yang saya miliki. Selain di sekolah, saya juga melakukan
pengabdian di desa, dengan membuat program desa untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan pada masyarakat desa, agar mereka dapat mengembangkan potensi
sumber daya di daerah mereka. Salah satunya dengan memberikan pelajaran
tambahan dan pengajian untuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Dengan
adanya program tersebut, maka setiap mahasiswa dituntut untuk mengaplikasikan
keterampilan yang dimiliki. Selain itu kami membuat program untuk ibu-ibu PKK
yaitu melatih gerak jalan persiapan lomba memperingati kemerdekaan Indonesia
tingkat kecamatan. Sehingga saya dan juga teman-teman berinisiatif untuk
membantu melatih gerak jalan setiap sore agar para ibu-ibu PKK dapat mengikuti
lomba gerak jalan dengan baik. Tidak hanya itu, saya dan juga tim rutin
memberikan sosialisasi kesehatan, keterampilan dan pendidikan, sehingga dapat
memberikan wawasan, pengetahuan dan motivasi bagi mereka semua untuk
mengeksplor dan meningkatkan sumber daya di desa mereka. Selain itu, kami juga
mengajarkan cara mengolah sumber daya alam yang dimiliki, yaitu kopi, dengan
mengajarkan penggunaan kemasan dalam penjualan bubuk kopi siap saji.
Berdasarkan pengalaman tersebut saya sangat yakin bahwa bukan hanya ilmu yang
penting, namun keterampilan juga merupakan kunci dalam mengabdikan diri kepada
masyarakat. Maka alangkah lebih baik jika kita menguasai beberapa keterampilan,
karena tuntutan masyarakat akan berbeda-beda terhadap kita. Selain itu setiap
daerah memiliki sumber daya yang berbeda-beda. Tugas saya sebagai seorang
pengabdi adalah menggunakan dan memanfaatkan setiap sumber daya sesuai dengan
kebutuhan.
Ceritakan
pengalaman Anda ketika merespon secara cepat suatu kondisi yang tidak ideal di
sebuah organisasi/lingkungan Anda, padahal itu bukan tanggung jawab utama Anda!
setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing terhadap kewajibannya.
namun manusia bukanlah makhluk individual yang dapat berbuat atas dirinya
sendiri dan berdasarkan dengan apa yang mereka inginkan. manusia selalu
membutuhkan manusia lainnya dalam melangsungkan kehidupan. saya pernah memiliki
pengalaman hidup dalam memegang tanggung jawab orang lain. pengalaman ini saya
peroleh ketika menjadi panitia khusus pemilihan raya universitas (Pansus). saat
pelaksanaan pemilihan raya, yaitu saat pencoblosan calon presiden mahasiswa,
setiap anggota pansus sudah memiliki tanggung jawab masing-masng atas tugasnya.
namun saat itu ada salah satu teman saya yang mendadak mendapatkan musibah,
ayahnya masuk rumah sakit dan membutuhkan donor darah milik teman saya
tersebut, karena di rumah sakit sudah tidak ada lagi kantong darah yang dapat
diberikan, sehingga dia harus segera pergi ke rumah sakit, sedangkan dia
seharusnya bertanggung jawab untuk menjaga dan menghitung perolehan suara.
melihat kondisi tersebut saya dengan segera mengajukan diri untuk menggantikan
posisi teman saya agar perhitungan perolehan suara tetap dapat berjalan dengan
baik dan kondusif dan menghindari kecurangan, meskipun saat itu saya juga
memiliki tugas yang sama. saya dengan segera menyelesaikan tugas dan kewajiban
saya untuk kemudian membantu teman dalam menyelesaikan tugasnya. karena dalam suatu
organisasi sebuah tanggung jawab sudah bukan lagi milik individu, melainkan
menjadi tanggung jawab bersama. berdasarkan pengalamn tersebut saya benar-benar
memahami pentingnya berbagi dan menolong dan saya juga memahami bahwa manusia
adalah makhluk sosial.
Ceritakan
pengalaman Anda ketika menemukan cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu
dan berdampak positif terhadap organisasi/lingkungan!
pengalaman ini saya peroleh ketika menjadi anggota panitia khusus pemilihan
raya presiden mahasiswa. pada saat itu kericuhan sedang terjadi, hal tersebut
disebabkan karena adanya psangan bakal calon presiden yang mengumpulkan
persyaratan tanpa ada tanda tangan dari pihak pimpinan bidang akademik,
sehingga persyaratan tersebut tidak memenuhi kualifikasi untuk mendaftarkan
diri dalam pemilihan calon presiden mahasiswa. namun sebagian anggota pansus
tidak mempermaalahkan hal tersebut dan sebagiannya lagi sangat mendukung untuk
memberikan kartu merah, yang artinya diskualifikasi. sehingga keributan
terjadi, saya termasuk golongan yang memberikan kartu merah terhadap pendaftar
tersebut, karena berdasarkan undang-undang yang telah disepakati sebelum
pemilihan dilaksanakan adalah semua berkas harus memiliki stampel dan tanda
tangan asli dari bagian akademik kampus. kemudian diadakanlah rapat pleno untuk
membahas kasus tersebut, membahasa kembali dan mengupas serta memahami makna
undang-undang. menurut pihak yang mendukung, mereka mengatakan bahwa syarat
tersebut sudah sah, karena berkas tersebut langsung dikeluarkan dari bagian
akademik, namun menuruh pihak yang kontra mengatakan bahwa setiap peraturan dan
kesepakatan harus tetap dijalankan apapun kondisi dan risikonya. pada akhirnya
rapat pleno pun tidak menghasilkan apapun, yang terjadi hanyalah pertikaian dan
saling mengadu pendapat. maka saya memberikan ide akhir setelah mtidak
ditemukannya jawaban atas masalah ini, saya memberikan ide untuk mengambil
voting, dengan kesepakatan menerima apapun hasil dari vote-nya. hal ini lebih
bisa diterima dengan semua anggota. selain itu dengan kondisi seperti ini
panitai pun dapat dengan segera mengambil keputusan siapa saja pasangan calon
presiden yang berhak mengikuti pemilihan raya, tentunya hal ini berdampak
positif bagi pasus itu sendiri.
Ceritakan
pengalaman ketika Anda harus meyakinkan orang yang kedudukannya lebih tinggi
dari Anda. Bagaimana akhirnya orang tersebut sepakat dan benar-benar menjalani
ide Anda dengan senang hati!
Sebagai seorang anak hendaknya kita harus patuh terhadap orang tua, namun
apabila ada hal baik yang orang tua kita belum tahu, maka lebih bijak jika kita
memberi penjelasan dan kebenaran kepada orang tua agar mereka bisa lebih bisa
menerima pilihan kita, karena orang tua memiliki kedudukan yang lebih tinggi
daripada kita. Pengalaman ini saya dapatkan saat sedang meminta izin kepada ibu
untuk ikut indonesia mengajar. Awalanya ibu menolak mentah-mentah rencana ini,
karena ibu beranggapan akan sangat jauh dari ibu, dan selain itu tentunya ibu
juga berpikir akan sangat merugikan waktu jika ikut indonesia mengajar,
alangkah lebih baik jika langsung melanjutkan kuliah saja. Namun sebisa mungkin
saya memberikan penjelasan tentang program pengabdian indonesia mengajar,
memberikan pengertian bahwa diluar sana masih banyak anak-anak yang membutuhkan
pendidikan berkualitas. Tentu saja ibu tidak langsung mengizinkan, namun
setidaknya ibu mulai memahami pentingnya berbagi.
Selanjutnya saya masih mengajak ibu mengobrol tentang cita-cita saya yang
ingin membalas budi kepada tanah air karena telah memberikan kemerdekaan dan
tanah untuk tempat lahir, sehingga pengabdian kepada negeri ini adalah salah
satu cita-cita saya untuk membalas budi kepada negara. Ibu mulai mengerti dan
memberikan arahan jika nanti benar-benar ikut indonesia mengajar. Kemudian saya
masih terus mengajak ibu mengobrol dan bertanya tentang pengabdian dan
pentingnya mengabdi, sehingga keluar kata “iya” dari ibu untuk ikut indonesia
mengajar. Alhamdulillah segala sesuatu akan lebih mudah jika kita memberikan
penjelasan yang nyata dan alasan yang tepat. Maka berdasarkan pengalaman
tersebut saya belajar bersabar dan mengerti bahwa memberikan penjelasan dan
alasan yang tepat agar dapat meyakinkan orang yang kedudukannya lebih tinggi
dari saya akan lebih membuat mereka mengerti dan sepakat untuk menjalankan dan
menyepakati ide yang kita berikan.
Ceritakan
pengalaman Anda ketika mengalami penolakan/kegagalan berkali-kali! Jelaskan
bagaimana Anda berhasil melalui kondisi tersebut!
Penolakan ataupun kegagalan pasti pernah dirasakan oleh setiap orang,
sekalipun dia adalah orang sukses, pasti di masa lampau dia pernah mengalami
penolakan dan kegagalan. Pengalaman penolakan dan kegagalan yang pernah saya
rasakan adalah saat tes SBMPTN. Setelah kelulusan dari SMA saya mencoba
mendaftarkan diri di fakultas kedokteran universitas negeri. Pada tes pertama
saya memilih dua pilihan yang sama yaitu fakultas kedokteran dan keduanya tidak
lulus seleksi, sehingga membuat saya merasa harus berusaha lagi untuk
memperolehnya. Saya memutuskan untuk menunda masuk perkuliahan selama satu
tahun, kemudian saya mencoba tes di tahun kedua dengan jurusan yang sama yaitu
fakultas kedokteran pada pilihan pertama dan ilmu kimia di pilihan kedua, untuk
berjaga seandainya nilai saya tidak memenuhi kualifikasi sebagai mahasiswa
kedokteran, namun Tuhan selalu punya pilihan terbaik untuk hambanya. Saya tidak
lulus di fakultas kedokteran, melainkan lulus di program studi pendidikan kimia
di universitas lampung. Dengan kejadian tersebut saya merasa gagal, atas usaha
yang sudah saya lakukan selama satu tahun.
Satu semester menjalani kuliah di pendidikan kimia membuat saya sedih dan
terpuruk, karena merasa tidak dapat membahagiakan orang tua, namun saya kembali
berpikir bahwa Tuhan telah memberikan jalan dan pilihan terbaik bagi setiap
hambanya, sehingga saya mulai berpikir untuk mendalami ilmu kimia secara
serius. Pengabdian bukan hanya bisa dilakukan oleh alumni kesehatan saja, tapi
setiap orang dapat mengabdi kepada negaranya dengan cara yang berbeda-beda.
Dengan pikiran tersebut saya mulai bangkit dan semangat untuk terus menggeluti
dunia kimia, sehingga kelak saya ingin memberikan pengabdian di bidang
penelitian dan pendidikan pada ilmu kimia. Ilmu yang telah saya peroleh selama
mengenyam pendidikan tinggi. Karena tujuan hidup yang saya miliki adalah dapat
bermanfaat dan mengabdikan diri pada negara. Berdasarkan pengalaman tersebut
saya memahami bahwa setiap kegagalan adalah jalan dari kesuksesan yang lainnya,
dan sekarang saya telah menyelesaikan studi, maka saya merasa bahwa saya dapat
keluar dari kondisi kegagalan yang pernah saya alami.
Ceritakan
pengalaman anda menyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak dia
inginkan!
Pengalaman ini terjadi saat saya mencoba untuk mencari tambahan uang untuk
kuliah dengan berjualan produk kangen water. Sangat tidak mudah untuk
mendapatkan konsumen, kebanyakan dari mereka tidak percaya terhadap produk yang
di jual. Awalnya saya hanya menawarkan saja dan memberikan penjelasan tentang
produk yang saya tawarkan, namun melihat kondisi konsumen yang ternyata tidak
mudah percaya dengan penjelasan-penjelasan tersebut sehingga saya berpikir dan
mencari jalan lain untuk memasarkan produk tersebut. Ide yang saya peroleh
adalah dengan memberikan penjelasan secara ilmiah, meskipun terkadang beberapa
konsumen tidak mengerti tentang proses kimia yang terjadi dalam produk tersebut
hingga dapat digunakan menjadi obat. Keesokan harinya saya mempelajari produk
tersebut dari proses kimia yang terjadi, sehingga lebih dapat meyakinkan
konsumen untuk membeli produk tersebut. Saya menjelaskan dengan detail setiap
proses kimia yang terjadi. saya juga memberi penjelasan tentang dampak negatif
dan positif dari produk tersebut, seolah saya sedang berada di pihak yang
netral. saya juga memberikan kejujuran tentang ulasan produk yang saya
tawarkan. Berdasarkan pengalaman tersebut, saya mengerti bahwa untuk meyakinkan
seseorang agar mereka melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak diinginkan adalah
dengan cara memberikan penjelasan yang nyata dan memberikan alasan yang logis
yang dapat diterima setiap orang. Karena setiap orang membutuhkan kebenaran
atas apa yang kita ucapkan dan mereka juga membutuhkan kejujuran atas apa yang
pernah diucapkan untuk mereka.
Ceritakan
pengalaman ketika Anda harus menyelesaikan tanggung jawab yang besar dan ada
banyak tantangan serta hambatan yang datang tanpa bisa Anda prediksi!
Sebenarnya saya sangat sering mengalami kejadian seperti kasus pada
pertanyaan di atas, namun pengalaman yang paling mengesankan bagi saya adalah
saat saya menjadi anggota Pansus (Panitia Khusus Pemilihan Raya tingkat
universitas). Waktu pemilihan raya bersamaan dengan pelaksanaan ujian semester,
sehingga terkadang saya harus pandai membagi waktu untuk mengerjakan setiap
kewajiban saya, yaitu sebagai seorang mahasiswa dan juga sebagai anggota
Pansus. Sebelum pelaksanaan pemilihan raya angota pansus selalu mengadakan
rapat untuk membahas undang-undang pemilihan, sedangkan saya juga harus belajar
untuk ujian semester, selain itu saya juga harus menyelesaikan beberapa tugas
syarat untuk mengikuti ujian semester, maka yang harus saya lakukan adalah
mendahulukan prioritas utama, yaitu mengerjakan tugas-tugas, dan mempersiapkan
diri untuk ujian, karena tujuan utama kuliah adalah untuk mencari ilmu. saya
juga tidak melupakan untuk tetap melakukan kewajiban sebagai anggota Pansus.
Pengalaman kedua diperoleh ketika saat saya sedang menjalankan ujian
semester, saat duduk di bangku sekolah menengah atas, saat itu saya mendapatkan
kabar bahwa ayah saya jatuh sakit dan harus di rawat di rumah sakit, sehingga
menyebabkan saya sangat ingin segera pulang dan mendampinginya. Karena jarak
antara rumah dan sekolah membutuhkan waktu tempuh selama 4 jam, sehingga sangat
sulit jika harus berangkat sekolah dari rumah. Ibu meminta saya untuk tetap
fokus dalam belajar mempersiapkan ujian semester, keesokan harinya setelah
selesai ujian semester, saya mendapat kabar bahwa ayah telah meninggal dunia.
Sehingga saya segera memprioritaskan mengikuti pemakaman ayah saya, dan setelah
pemakaman selesai saya tetap harus kembali ke asrama, karena harus
menyelesaikan tugas dan kewajiban saya sebagai seorang pelajar yang sedang
melakukan ujian semester. Berdasarkan pengalaman tersebut saya belajar mengerti
dan memahami keadaan, mana yang menjadi prioritas, maka itulah yang harus saya
dahulukan. Prioritas adalah apa-apa yang sudah menjadi kewajiban saya.
Seringnya saya akan membuat suatu bagan prioritas dan juga dampak yang
dihasilkan, sehingga dalam penyelesaiannya tidak akan menjatuhkan salah satu
kewajiban dan akan tetap menjalankannya dengan baik dan benar tanpa ada yang
ditinggalkan.
Menjadi
Pengajar Muda, Anda akan menghadapi banyak sekali ketidakpastian saat
penugasan. Baik secara finansial, jangka waktu penugasan, perubahan arahan
secara mendadak dan hal lain. Bagaimana Anda menyikapi jika kondisi-kondisi
tersebut terjadi?
Dalam menyikapi hal-hal tersebut biasanya saya lebih memilih untuk
melakukan tugas dan kewajiban dengan baik dan benar, sehingga setelah itu pasti
hak-hak yang harus saya dapatkan juga akan terpenuhi. Saya berprinsip bahwa
setiap kewajiban yang kita jalani dengan keikhlasan dan kesabaran, maka pasti
esok lusa hak-hak atas diri kita akan terpenuhi juga. Karena dalam pengabdian
yang dibutuhkan adalah keloyalan, keikhlasan juga kesabaran. berpikir positif
merupakan salah satu kunci utama dalam bersabar, saya selalu berpikir positif
tentang apap-apa yang menimpa kehidupan saya. karena saya percaya bahwa setiap
orang pasti tetap akan berpikir dua kali untuk menyakiti atau mengambil hak
orang lain. maka setidaknya saya akan selalu memenuhi setiap kewajiban saya,
sehingga kelak hak-hak saya akan terpenuhi dengan cara apapun yang Tuhan
izinkan, apabila yang seharusnya memberikan tidak dapat memberikannya.
nah, begitulah penampakan esai ogut, alhamdulillah esai ini lolos untuk masuk ke tahap selanjutnya....
semoga teman-teman yang nantinya ada keinginan untuk ikut mendaftar menjadi Pengajar Muda dapat terbantu oleh beberapa pengalaman ogut di sini.