Mengacu
pada surah al-maidah ayat 51
Dari dulu,
sejak saya duduk dibangku SMP saya sudah tahu bahwasannya saya sebagai seorang
muslim jika dijelaskan dalam surah tersebut adalah jelas bahwa saya tidak dapat
memilih pemimpin seorang nasrani dan yahudi. Hal ini bukan suatu rasisme atau
apapun itu. tapi ini adalah suatu ketetapan yang sudah ditetapkan dalam agama
saya.
Sejak lahir
saya diperkenalkan Alquran oleh orang tua saya. Alhamdulillah karena saya
adalah bayi yang lahir dari seorang muslim. Bukan. Lagi-lagi ini bukan tidak
ingin memberikan toleransi dalam beragama. Sekali lagi bukan. Tapi sejak kecil
saya telah diajarkan untuk taat kepada Tuhan saya, Kitab suci saya dan nabi
saya.
Ketaatan
kepada Tuhan, saya berikan dengan selalu mencintainya kapanpun dan dimanapun
Dengan taat
kepada Tuhan berarti saya memiliki pedoman dalam hidup saya yaitu “Alquran”
sebagai kitab suci.
Setiap
perilaku saya, saya punya contoh untukk terus memperbaiki diri saya sendiri
yaitu Kekasih-Nya, dia lah tauladan saya yaitu nabi “Muhammad SAW”.
Sulit bagi
remaja seperti saya untuk stabil dalam urusan agama ini. terlebih ligkungan
kerap membumbui pikiran saya.
Jauh dari
orang tua dan berada di dunia luar seperti ini banyak hal baru yang ingin saya
coba lakukan dan banyak bumbu-bumbu lezat yang pernah merasuk dalam pikiran
saya.
Maka benar
jika pernah ada orang tua menasihati putra putrinya untuk mberhati-hati dalam
memilih teman. Karena lingkungan juga akan memeperngaruhi sikap, sifat dan
pikiran kita.
Saya pernah
merasakan hadir diantara orang-orang berpaham liberal
Sempat
pernah juga ada dipikiran saya “ngapain memilih pemimpin muslim tapi
ujung-unjungnya dia juga ngga amanah”. Bukan pernah, tapi di akhir masa remaja
saya saya pernah berpikir seperti itu. bahkan tak jarang saya juga melupakan
pedoman saya saat kecil dengan kata-kata bijak yang pernah hadir masuk dan
membuat warna dalam otak saya. Hingga kejadian ini bermula. Saat beliau yang
disana mencela. Tapi aku tidak sedih, sekali lagi aku tidak sedih karena dia
mengatakan bahwa banyak orang yang dibodohi dengan ayat Almaidah-51.
Bukan aku
tak lagi mencintai pedoman ku (Alquran) tapi aku sangat berterimakasih kepada
beliau yang mengatakannya. Karena dengan perkataan beliau, saya langsung
membuka alquran diatas meja. Dan membaca artinya. Maka dari hal itu saya banyak
belajar. Bahwa setiap ketetapan yang telah ditetapkan adalah mutlak hukumnya.
“patuhi
perintahnya, dan jauhi larangannya” itu mutlak apa yang diperintahkan Allah.
Maka
izinkan saya mengucapkan kata terimaksih seklai lagi untuk orang-orang yang
telah menyadarkan saya dengan cara mencela.
Dan semoga
kita bisa belajar banyak hal dari setiap kejadian. Apapun itu,
Buatlah
hati dan pikiran kita semua tenang, lalu pikirkan dengan baik. Mengapa terjadi
hal seperti ini???
Karena
tidak ada suatu kebetulan, yang ada hanyalah takdir yang telah ditetapkan.
#Semangat
Bandarlampung,
13 oktober
alhamdulillah kelir. tidak mengandung 'begituan' seperti yg dikhawatirkan
BalasHapusItulah, stiap kjadian pasti ada hikmahnya. Dr pristiwa itu makin banyak mslim yg paham sama ayat itu..insya Allah..nice post mbak...
BalasHapusItulah, stiap kjadian pasti ada hikmahnya. Dr pristiwa itu makin banyak mslim yg paham sama ayat itu..insya Allah..nice post mbak...
BalasHapussip pasti ada hikmah yang tercecer dan harus kita pungut dari setiap peristiwa
BalasHapusHi, Mba Antika. Suka sama idenya. Sederhana, tapi itu pun yang saya rasakan.
BalasHapus