Aku tertunduk membisu
Wajahku tersipu
Saat tanganku tak tahu malu
Menerima cincin dijari manisku
Disana kutatap matamu
Begitu gemetar penuh haru
Sedang aku masih malu
Memberi isyarat yang tak perlu
Lalu, kau ucap kata itu
Perlahan tubuhku kaku
Hingga jawabku parau tak menentu
Akad adalah janji
Hidup kita untuk mengabdi
Rasa Cinta mekar abadi
Tanpa boleh ternodai
Bandarlampung, 24 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar