Laman

Sabtu, 23 September 2017

Untuk siapa ucapan ini ???

"Selamat menempuh Hidup baru"

Kemarin hari rabu, aku membaca sebuah status yang masih terngiang di kepalaku.  Status salah seorang teman di dunia Maya, yang membahas tentang "kehidupan baru".

Seperti yang kita sering dengar,  sesorang akan mengucapkan "selamat menempuh hidup baru" bagi pengantin baru,  mahasiswa yang telah wisuda,  atau siswa/siswi yang telah memasuki dunia perkuliahan.  Begitulah realita yang terjadi. 

Tapi pada status ini,  kak Fitma sebagai seorang yang menuliskan status.  Dia seperti tengah keberatan mendapatkan ucapan itu.  Karena sejatinya.  Bukankah kehidupan baru itu terjadi apabila kita telah memasuki fase kehidupan yang berbeda. Contohnya apa?  Kehidupan setelah kematian.

Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan pada dasarnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
Alam Ruh
Dimana,  manusia akan memulai kehidupannya dengan ruh yang telah ditiupkan pada raganya.  Untuk kemudian melanjutkan kehidupan barunya di alam selanjutnya yaitu alam dunia.

Alam Dunia
Dimana seorang bayi yang telah ditiupkan ruh lahir ke dunia.  Bernapas dengan fasilitas yang telah diberikan Tuhan.  Berpikir,  lalu belajar mandiri dan bertaqwa.

Alam akhirat
Dimana, manusia akan terpisah dengan raganya. Lalu berbaur bersama tanah. Merasakan kesendirian.  Ah,  tentu saja kecuali orang beriman. Karena mereka akan selalu ditemani amalan baiknya.

Alam ketika kita di Padang Mahsyar. 
Entahlah apa yang terjadi di sana
Sayangnya aku belum tahu. Kita akan melewati lebih banyak kehidupan setelah kita meninggal.  Inilah yang dinamakan kehidupan yang abadi atau bisa disebut sebagai hidup paling lama. 

Setelah alam semesta hancur, manusia yang telah wafat akan dibangkitkan.  Untuk kemudian diberikan syafaat,  bagi orang-orang yang beruntung. 

Kemudian akan memasuki yaumul hisab,  dimana amalan-amalan akan ditimbang.  Lalu masuk lagi dalam gerbang penyerahan catatan amal perbuatan.  Hingga kemudian masuk dalam timbangan amal perbuatan (mizan).

Baru setelah itu manusia akan digiring memasuki jembatan sirat.  Untuk mendapatkan tempat yang adil.  Apakah nereka yang diperuntukkan orang-orang dzalim.  Ataukah syurga bagi orang-orang beriman. 

Sesungguhnya inilah fasa-fasa kehidupan yang pantas kita namakan sebagai kehidupan baru. Karena jika kita anggap pernikahan sebagai penempuhan hidup baru. Maka sepertinya pada saat proses menikah,  kita masih berada dalam 1 alam...  Yaitu dunia. 

Hehe, begitu kurang lebih,  saya jiga sepakat nih dengan tulisan selamat menempuh hidup baru,  yabg sepertinya lebih cocok untuk ungkapan belasungkawa ya? 

Haduuh, arau bisa juga untuk si imut manis yang baru saja melihat indahnya dunia...  Alias si bayi yang habis keluar dari rahim ibu... 

Haduuh CMIIW yak...  Lagi error... 

#odop
#onedayonepost

2 komentar: