"Pada ruang yang kuberi nama harap
Disini aku mencari jati diri
Bersama rekan yang tanpa nama
Aku pernah duduk disana
Kembali membuka aturan hidup
Mengingat aksaranya yang lembut terarah.
Rangkaian katanya Indah tak terelakkan.
Aku bahagia karena aku pernah hadir disini untuk kembali membukanya. Sebuah kitab aturan hidup.
Disini aku mencari jati diri
Bersama rekan yang tanpa nama
Aku pernah duduk disana
Kembali membuka aturan hidup
Mengingat aksaranya yang lembut terarah.
Rangkaian katanya Indah tak terelakkan.
Aku bahagia karena aku pernah hadir disini untuk kembali membukanya. Sebuah kitab aturan hidup.
Pada sebuah ruang yang kuberi nama harap
Aku ingat dia terletak disuatu tempat
Memang bukan tempat Indah yang istimewa
Hanya sebuah tempat yang sederhana
Namun cahaya terpancar dari dalamnya
Wanginya semerbak dari kejauhan"
Aku ingat dia terletak disuatu tempat
Memang bukan tempat Indah yang istimewa
Hanya sebuah tempat yang sederhana
Namun cahaya terpancar dari dalamnya
Wanginya semerbak dari kejauhan"
Banyak orang yang mengatakan bahwa tempat ini adalah penjara ilmu
Iya, benar ini adalah penjara ilmu yang Indah.
Sebagian temanku terkadang juga sulit beradaptasi disini. Jauh dari orang tua adalah pilihan. Pilihan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Bukan malah menjadi lebih kejam dan jahat.
Banyak orang tua menginginkan anaknya belajar ilmu agama disini.
Ada juga orang tua yang sudah lelah mendidik anaknya yang nakal. Maka jadilah tempat ini lahan yang tepat untuk memenjarakan anaknya sendiri.
Disinilah aku duduk. Menghafal ayat suci alquran.
Disinilah aku duduk membaca surat dari-NYA . Bukan hanya aku, tapi mereka semua yang tinggal.
Dan ada tempat spesial bagiku. Tempat dimna aku bebas berekspresi. Menghafal, belajar, merenung, menulis, membaca hingga terkadang tidur,
Tempat itu tempat yang Indah. Bintang terlihat disana. Semilirnya angin pun membuatku lebih segar.
Kuberi nama ia "harap"
Karena disana aku punya banyak harapan.
Sebuah lorong asrama yang menjadi saksi kerinduanku pada orang tua. Juga menjadi teman baik tanpa nama
Lantai warna merah yang Indah. Hanya ada satu lampu disana. Ada banyak bunga kenanga disana. Didepan terlihat hamparan luas rerumputan. Taman yang Indah.
Disinilah aku duduk. Di teras depan, asrama sma alkautsar.
Bukan tempat yang ramai
Bukan tempat yang penuh dengan permainan. Tapi asrama ini adalah tempat terindah dalam hidupku.
Terimakasih Pada-Mu telah memberikan ku kesempatan untuk membuka dan membaca kembali surat Cinta dari -MU
Iya, benar ini adalah penjara ilmu yang Indah.
Sebagian temanku terkadang juga sulit beradaptasi disini. Jauh dari orang tua adalah pilihan. Pilihan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Bukan malah menjadi lebih kejam dan jahat.
Banyak orang tua menginginkan anaknya belajar ilmu agama disini.
Ada juga orang tua yang sudah lelah mendidik anaknya yang nakal. Maka jadilah tempat ini lahan yang tepat untuk memenjarakan anaknya sendiri.
Disinilah aku duduk. Menghafal ayat suci alquran.
Disinilah aku duduk membaca surat dari-NYA . Bukan hanya aku, tapi mereka semua yang tinggal.
Dan ada tempat spesial bagiku. Tempat dimna aku bebas berekspresi. Menghafal, belajar, merenung, menulis, membaca hingga terkadang tidur,
Tempat itu tempat yang Indah. Bintang terlihat disana. Semilirnya angin pun membuatku lebih segar.
Kuberi nama ia "harap"
Karena disana aku punya banyak harapan.
Sebuah lorong asrama yang menjadi saksi kerinduanku pada orang tua. Juga menjadi teman baik tanpa nama
Lantai warna merah yang Indah. Hanya ada satu lampu disana. Ada banyak bunga kenanga disana. Didepan terlihat hamparan luas rerumputan. Taman yang Indah.
Disinilah aku duduk. Di teras depan, asrama sma alkautsar.
Bukan tempat yang ramai
Bukan tempat yang penuh dengan permainan. Tapi asrama ini adalah tempat terindah dalam hidupku.
Terimakasih Pada-Mu telah memberikan ku kesempatan untuk membuka dan membaca kembali surat Cinta dari -MU
Bandarlampung, 04 November 2016
memori di penjara Suci ya 😁😁
BalasHapus