Bukan sejak kecil aku
suka menulis.
Juga bukan sejak kecil
aku suka membaca
Namun seiring
pertumbuhanku, aku menadi begitu yakin dengan membaca buku, maka akan membuat
wawasanku berkembang
Dengan membaca buku,
aku juga tak perlu repot mengeluarkan banyak uang untuk berkeliling dunia pun
Indonesia.
Buku pelajaran yang
paling bereksan adalah buku IPA
Saat itu aku sangat
suka ketika pembelajaran tentang fotosintesis
Satu hal yang aku
tangkap saat itu, ternyata tumbuhan juga bernafas, padalah saat terlihat dengan
mata telanjang tak ada gerakan yang membuatnya terlihat bernapas
Buku bacaan yang paling
berkesan saat saya membacanya adalah “Rembulan Tenggelam diwajahmu” karya Tere
liye. Entah kenapa saat membaca novel itu, saya sendiri tergugah hatinya untuk
bisa menjadi penulis. Deskripsi buku itu sangat luar biasa, bahasanya juga
mudah di mengerti. Deskripsi tempat, tokoh. Alurnya juga.
Sampai saat itu saya
berpikir mungkinkah saya bisa mendeskripsikan suatu tepat, tokoh dan keadaan
sedemikian detailnya?
Nasihat yang diberikn
pun tidak menggurui.
Itu adalah buku paling
berkesan yang pernah saya baca. Ada juga buku yang paling berkesan, kesannya
bukan karena gaya tulisannya atau apapun itu, tapi karena seseorang yang
merekomendasikan buku itu.
Buku Ephemera karya
Azaleav dan Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut E.A.
Gaya tulisan kak
azaleave(Ahimsa) mirip dengan gaya tulisan bang Tere. Itulah mungkin benar
bahwa setiap penulis lahir dari pembaca yang hebat. Jika ingin menjadi penulis,
maka bacalah semua buku, jangan lewatkan satupun, dan jangan lupa untuk
memahami buku yang dibaca.
Mungkin itu saja buku
yang sampai saat ini berkesan dalam hidupku, mungkin akan ada buku hebat lain
yang nantinya akan menggeser peringkat kesan buku dalam kehidupanku.
Terimakasih.
#ODOP
#tantangan minggu ke 4
#Buku
#Berkesan
Bandarlampung, 27
Oktober
aku juga suka buku tere liye judul itu. Dalem banget pesannya
BalasHapusHehehhe iya kak... Makasih ya kak sudah berkunjung hihihi
BalasHapusLama ngilang nih antika nya