Laman

Jumat, 08 September 2017

Jatuh Cinta pada "Cover Book"

Pagi, pagi saat bangun tidur aku ngga tahu mau nulis apa.  Sampai jarum jam menunjuk ke angka 10.00. Tepat saat aku telah duduk di kampus, ide mereview susu pun muncul.  Sayang seribu sayang, setelah ide itu muncul, aku harus balik haluan. Seseorang dengan baju biru memanggilku,  "coba sini,  tolong bantu saya". Seketika kuperlambat langkah dan langsung memasuki ruang kubus. 

"Iya,  bu.  Ada yang bisa saya bantu?" aku bertanya dengan nada sopan. Tak lupa kuberikan sedikit rasa manis yang tercipta dari senyumku.

"Tolong bantu ibu,  pinndahkan buku-buku itu di lemari ya" telunjuknya menunjuk sudut yang tertutup tumpukan buku. 

"Baik,  bu" segera kupercepat langkah untuk memindahkan buku-buku itu.  Beberapa kali aku berusaha membuka lembaran buku yang menarik perhatian. 

Mataku terkesima saat melihat buku-buku tentang kimia berbaris dengan rapih.  Biokimia,  kimia fisika,  kimia analitik,  geokimia,  kimia anorganik dan beberapa buku tentang pendidikan. 

Ada satu buku yang membuat bola mataku berubah bentuk.  Mungkin jika digambarkan bentuknya seperti " <3 " yang terpancar cahaya merah tanda keberanian.  Buku itu berisi tentang kehidupan.  Meskipun tidak semuanya.  Tapi di dalam buku itu kita bisa mengetahui bagaimana cara kerja enzim di dalam tubuh kita.

Entah sejak kapan dan bagaimana,  aku mulai menyukainya, meski hanya sekedar suka biasa saja. Tapi sepertinya ini akan menjadi salah satu bidang yang aku pilih... 

Aku memilihnya,  bukan berarti aku sudah ahli di dalamnya. Tapi aku memilihnya,  karena aku dan dia.  Kita seperti sudah dinyatakan untuk bersatu. 

Lagi-lagi aku harus ingat.  Ini hanyalah seperti padangan pertama orang yang sedang dimabuk Cinta.  Maka, kita lihat apa yang akan terjadi 3 sampai 1 tahun kemudian.  Apakan aku akan datang menjemputnya?  Atau aku akan berpaling dan mencari sesuatu yang lebih sederhana.  Karena hatiku ini,  sangat mudah dibolak-balikan oleh-Nya.

Kembali lagi,  hingga malam menjelang istirahat.  Aku masih memikirkan buku itu, sampul depannya pun masih melayang-layang diotakku.  Semoga kelak aku diberikan kesempatan untuk mempelajarinya. 

Dan,  satu hal yang pasti.  Aku tidak jadi mereview susu.  Dan,  jadilah tulisan ini.  Hanya tulisan ini.  Tidak lebih dan tidak kurang. 

#onedayonepost
#odop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar