Aku pernah menitipkan rindu pada angin senja, tapi rindu itu tak pernah sampai.
Karena rindu itu kubuat dalam rangkaian aksara, yang akan hilang jika bintang bermunculan.
Aku pernah menitipkan kenangan pada langkah kakimu, tapi kenangan itu bercecer sejauh kamu melangkah.
Karena kenangan itu tak pernah terikat pada kedua kakimu.
Aku pernah menitipkan rasa pada embun, tapi hatimu tak sempat melihatnya.
Karena matamu selalu menyapa cahaya mentari.
Aku pernah menitipkan dendam pada ombak, tapi semua musnah.
Karena laut berhenti bergoyang.
Aku pernah menitipkan segalanya, tapi segalanya telah hilang tanpa jejak.
Karena kamu tak pernah melihat dan menerima semua yang ku titipkan.
Bandarlampung, 28 April 201
Pict by: @badrirahmatulloh (instagram)
Manis
BalasHapusManis
BalasHapusAku pernah menitipkan kenangan pada langkah kakimu. Tapi kenangan itu bercecer sejauh kamu melangkah
BalasHapusSukaaak💜💜