Laman

Selasa, 22 November 2016

Penyesalan

Ada yang kembali mengingat takdir
Tentang pertemuan dan perpisahan
Diantara nyata dan mimpi
Aku pernah terselip dalam doa
Diantara tangis dan bahagia
Pernah terselip "aku" dalam ingatannya
Saat rambutnya mulai memutih
Mungkinkah masih ada aku diingatannya? 
Aku hanya bisa mengeluh padanya,  tanpa ku tahu bahwa dia punya banyak benang kehidupan yang rumit. 
Aku masih punya dia si rambut putih dengan kulit keriputnya.
Tapi dia,  tak punya siapapun manusia untuk berbagi.
Kerap,  setiap malam ku dengar isakan tangis dari bibirnya,  mungkin disanalah ia duduk bercerita pada Raja semesta. Dia mengadu tentang beban kehidupannya,  tentang kerumitan benangnya. 
Karena aku tahu,  aku hanya bisa merepotkannya dengan berjuta keluhanku.
Sedang dia tetap akan tersenyum dan memberiku semangat. 
Penghargaan atas setiap prestasi dan usahaku.
Tangannya masih tetap lembut membelai rambutku. 
Tapi kadang,  aku lupa untuk sekedar menyapanya.
Bahkan tanganku kini tak lagi sampai membelai wajahnya.  Karena jarak yang telah kubuat sendiri.
Sekarang aku bisa melihatnya,  hanya ada nama yang terukir di atas Batu.  Diletakkannya ia dalam bumi.  Tanpa sempat aku berpamitan,  aku anak yang hina.  Membiarkan ibuku seorang diri dan pergi mencari dunia. 
Aku lupa bahwa ada seseorang yang harus kujaga dan kurawat  sampai kapanpun.
Penyesalan tetaplah penyesalan. Dia selalu datang diakhir kisah.  Yang bisa diambil dari penyesalan hanyalah hikmah dan pembelajaran untuk kehidupan selanjutnya.
Bandarlampung,  17 november 2016
#odop
#rindukeluargaodop
#semangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar